Malah ada juga masjid yang mempamerkan barang yang hilang . Untuk apa dilakukan? Adakah supaya pemilik tersebut dapat mengembalikan barangannya? Penulis ingin bertanya adakah masjid digunakan untuk kepentingan dunia atau fungsi masjid sebenarnya tersebut seperti diperuntukkan untuk zikir, shalat, dan membaca Al-Qur'an, menyampaikan ilmu Islam dan berbagai hal positif lainnya ?
Untuk itu penulis akan menampilkan hadits yang menceritakan tentang masalah yang menjadi sandaran para ulama’ dalam membina hukum dalam masalah seperti ini. Hadits tersebut diriwayatkan oleh dari Abu Hurairah bahawasanya Rasulullah bersabda: Apabila kalian melihat orang yang jual beli didalam masjid maka katakanlah kepadanya: Semoga Allah tidak memberi keuntungan dalam jual belimu ! (HR Tirmidzi 1321, Ad-Darimi 1408, Ibnu Khuzaimah 1305, Ibnu Hibban dalam Shahihnya 312, Ibnu Jarud 562, Ibnu Sunni dalam Amal Yaum Wa Lailah 153, Hakim 2/56, dan dia berkata: Shahih menurut syarat Imam Muslim, dan disetujui oleh Adz-Zahabi. Al-Albani menshahihkan dalam Al-Irwa 1295).[1]
Imam As-Shan'ani berkata: "Hadits ini menunjukkan haramnya jual beli di dalam masjid, dan wajib bagi orang yang melihatnya untuk berkata kepada penjual dan pembeli semoga Allah tidak memberi keuntungan dalam jual belimu ! sebagai peringatan kepadanya" (Subulus Salam 1/321). (Lihat pula An-Nail 1/455 Ats-Tsamar 2/696) [2]
Bahkan kita dilarang mencari barang yang hilang di masjid, berdasarkan hadits: "Dari Abu Hurairah bahwasanya Rasulullah bersabda: Barang siapa yang mendengar seseorang mencari barang yang hilang di dalam masjid maka katakanlah padanya: semoga Allah tidak mengembalikan kepadamu! sebab masjid-masjid itu dibangun bukan untuk itu. (HR. Muslim 568, Tirmidzi 1321, Abu Dawud 473, Ibnu Majah 767 dan Ad-Darimi 1408).[3]
Persoalan ini juga telah disebut secara terperinci oleh Abdul Rahman Al-Jaziri dalam kitab fiqhnya dengan memberikan perincian-perincian tersendiri terhadap setiap pandangan-pandangan ulama’ mazhab. ( rujuk al fiqh ala mazahib arba’ah jld 1 m/s 260 ). [4]
Akhirnya mereka berpendapat bahawa berjual beli dan pinjam meminjam dalam masjid adalah haram, sekiranya ianya terjadi maka akadnya batal (tidak sah) tetapi akad nikah adalah disunatkan dalam masjid. ( rujuk al fiqh ala mazahib arba’ah )[5]
Dalam kita menangani persoalan yang sama, adalah lebih penting bagi kita berusaha semaksimal untuk menjaga kemuliaan masjid dengan baik dan menghidupkan masjid dengan fungsi yang sebenarnya bukan untuk tujuan kepentingan diri sendiri.
Rujukan:
1)http://groups.yahoo.com/group/assunnah/message/13618
2)http://groups.yahoo.com/group/assunnah/message/13618
3)http://groups.yahoo.com/group/assunnah/message/13618
4)http://www.geocities.com/collegePark/Campus/8690/artikel/
jualbeli.htm
5)http://www.geocities.com/collegePark/Campus/8690/artikel/
jualbeli.htm
Untuk itu penulis akan menampilkan hadits yang menceritakan tentang masalah yang menjadi sandaran para ulama’ dalam membina hukum dalam masalah seperti ini. Hadits tersebut diriwayatkan oleh dari Abu Hurairah bahawasanya Rasulullah bersabda: Apabila kalian melihat orang yang jual beli didalam masjid maka katakanlah kepadanya: Semoga Allah tidak memberi keuntungan dalam jual belimu ! (HR Tirmidzi 1321, Ad-Darimi 1408, Ibnu Khuzaimah 1305, Ibnu Hibban dalam Shahihnya 312, Ibnu Jarud 562, Ibnu Sunni dalam Amal Yaum Wa Lailah 153, Hakim 2/56, dan dia berkata: Shahih menurut syarat Imam Muslim, dan disetujui oleh Adz-Zahabi. Al-Albani menshahihkan dalam Al-Irwa 1295).[1]
Imam As-Shan'ani berkata: "Hadits ini menunjukkan haramnya jual beli di dalam masjid, dan wajib bagi orang yang melihatnya untuk berkata kepada penjual dan pembeli semoga Allah tidak memberi keuntungan dalam jual belimu ! sebagai peringatan kepadanya" (Subulus Salam 1/321). (Lihat pula An-Nail 1/455 Ats-Tsamar 2/696) [2]
Bahkan kita dilarang mencari barang yang hilang di masjid, berdasarkan hadits: "Dari Abu Hurairah bahwasanya Rasulullah bersabda: Barang siapa yang mendengar seseorang mencari barang yang hilang di dalam masjid maka katakanlah padanya: semoga Allah tidak mengembalikan kepadamu! sebab masjid-masjid itu dibangun bukan untuk itu. (HR. Muslim 568, Tirmidzi 1321, Abu Dawud 473, Ibnu Majah 767 dan Ad-Darimi 1408).[3]
Persoalan ini juga telah disebut secara terperinci oleh Abdul Rahman Al-Jaziri dalam kitab fiqhnya dengan memberikan perincian-perincian tersendiri terhadap setiap pandangan-pandangan ulama’ mazhab. ( rujuk al fiqh ala mazahib arba’ah jld 1 m/s 260 ). [4]
Akhirnya mereka berpendapat bahawa berjual beli dan pinjam meminjam dalam masjid adalah haram, sekiranya ianya terjadi maka akadnya batal (tidak sah) tetapi akad nikah adalah disunatkan dalam masjid. ( rujuk al fiqh ala mazahib arba’ah )[5]
Dalam kita menangani persoalan yang sama, adalah lebih penting bagi kita berusaha semaksimal untuk menjaga kemuliaan masjid dengan baik dan menghidupkan masjid dengan fungsi yang sebenarnya bukan untuk tujuan kepentingan diri sendiri.
Rujukan:
1)http://groups.yahoo.com/group/assunnah/message/13618
2)http://groups.yahoo.com/group/assunnah/message/13618
3)http://groups.yahoo.com/group/assunnah/message/13618
4)http://www.geocities.com/collegePark/Campus/8690/artikel/
jualbeli.htm
5)http://www.geocities.com/collegePark/Campus/8690/artikel/
jualbeli.htm
Tidak ada komentar:
Posting Komentar